Palangka Raya, Selasa, 07 Mei 2024.
Mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam (Angkatan 2021), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya melaksanakan kegiatan berupa praktik Kuliah Kerja Lapangan 1 dengan mengunjungi, mendokumendasikan penelitian, dan mempromosikan kompleks Astana Pangeran Mangkubumi di Kota Pangkalanbun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Astana Pengeran Mangkubumi-kunjungan Mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam sebagai Pelestarian Sejarah yang ada di Kalimantan Tengah
Dalam kegiatan KKL 1 ini, mahasiswa SPI Angkatan 2021 yang berjumlah 15 orang dengan didampingi 4 dosennya melakukan kunjungan ke situs sejarah yang ada di Kotawaringin Barat tepatnya di Astana Pangeran Mangkubumi.
Sekilas tentang Astana Pangeran Mangkubumi, Astana ini merupakan rumah dari pangeran Adipati Mangkubumi, menantu Pangeran Ratu Anum Kesumayuda Sultan ke XI dari Kerajaan Kotawaringin (Kutaringin) selama tahun 1865 hingga 1904. Maka dengan itu tempat bersejarah ini sangat dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat sekitar, untuk tetap terjaga keindahan dan kebersihan Astana Pangeran Mangkubumi.
Program kuliah kerja lapangan ini diselenggarakan untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam memahami perjalanan sejarah peradaban di Indonesia. Astana Pangeran Mang kubumi Kotawaringin Lama dipilih sebagai fokus kunjungan karena memiliki warisan budaya yang kaya dan memberikan wawasan tentang perkembangan masyarakat di daerah tersebut.
Selama kunjungan kuliah kerja lapangan, mahasiswa diajak untuk mempelajari dan mengamati arsitektur khas Astana Pangeran Mangkubumi dengan sentuhan budaya lokal. Mereka juga mendapatkan penjelasan tentang sejarah Astana, peran sosialnya, serta pengaruhnya dalam membentuk kehidupan agama di masyarakat setempat.
Mahasiswa berkesempatan untuk berinteraksi dengan warga sekitar dan mendengarkan cerita-cerita lokal tentang sejarah Astana Pangeran Mangkubumi di wilayah tersebut. Kunjungan kuliah kerja lapangan ini dianggap sukses karena mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah peradaban di wilayah Kotawaringin Lama. Diharapkan, melalui program ini, mahasiswa dapat menghargai dan melestarikan warisan budaya Islam serta mempromosikan nilai-nilai toleransi dan budaya dalam masyarakat.